Jangan “NGOYO”

Pas jaman sekolah, kalo kita mau dapat nilai yang bagus dan memuaskan maka kita harus giat belajar. Masuk dunia kerja juga begitu, kalau kita mau dapat pekerjaan dan hasil yang maksimal, ambisi diperlukan. Hidup benar-benar butuh perjuangan. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk hasil yang maksimal pula. Tak jarang kerja siang-malam ga kenal waktu hanya untuk mencari sesuap nasi. 

Tetapi beda dengan cinta. Memburu cinta seperti mengejar prestasi itu justru tidak berhasil menurut saya. Karena cinta tidak bisa dipaksakan, cinta itu anugrah Tuhan. Sekuat apapun kita berusaha kalau belum waktunya ketemu jodoh maka kita akan dilelahkan dengan pencarian dan penantian yang kadang membuat kita putus asa. 

Jangan menggenggam cinta seperti menggenggam pasir di laut. Kita akan kecewa dan kehilangan cinta itu sendiri. Masuk ke semua grup biro jodoh, melancarkan sms-sms nyasar hanya untuk dapat kenalan, mejeng di mall seharian, make over penampilan sampai merogoh kocek untuk menarik lawan jenis, ternyata tidak mampu membuat kita mendapatkan cinta. Semua butuh proses. Cinta pada pandangan pertama? Memangnya lihat bidadari turun dari kahyangan? 

Sekali lagi cinta itu anugrah. Hanya Tuhan yang tahu kapan waktunya kita ketemu jodoh. Yang bisa kita lakukan sekarang hanya berdoa dan menanti anugrah Tuhan turun dengan meningkatkan kualitas hidup kita. Jangan terlalu “ngoyo”, semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Kita diciptakan berpasangan. Hawa dibentuk dari tulang rusuk Adam. Logikanya kalau ada Hawa (tulang rusuk) berarti ada si empunya tulang rusuk (Adam). Sebagai tulang rusuk ga mungkin mencari si empunya tulang rusuk sampe glundung-glundung. 

Memang ini jaman emansipasi wanita, sampe ada cewek yang nembak cowok duluan. Ya gapapa sih, ada yang bilang itu haknya si cewek, mending kalau sama-sama suka ga masalah, tapi berdasarkan pengalaman kebanyakan orang, begitu cewek nembak cowok dan ternyata cowok itu ga suka sama dia, apa ya ga tambah malu dan seakan-akan malah cowoknya memandang sebelah mata pada cewek tersebut. Itu resiko kata sebagian orang lagi. 

Yah, Cuma bisa menanti dengan aktif. Kalau Tuhan menciptakan berpasangan lalu mengapa ada orang yang tidak menikah? Itu karena pilihan hidupnya sendiri. 

Kesimpulannya kita berusaha tetapi tetap Tuhan yang menentukan segala sesuatu. Nikmati prosesnya dan serahkan hasilnya ke tangan Tuhan. Hidup ini anugrah Tuhan semata. Jangan “ngoyo!” 
give_away
Tulisan ini diikutsertakan dalam Semut Pelari Give Away Time 

0 comments:

Post a Comment