Unfriend/ Unfollow

   Pernah nggak kita menghapus pertemanan (unfriend/ unfollow) dengan seseorang yang sudah menjadi teman kita di sosmed? Kita pasti punya alasan tersendiri mengapa kita akhirnya memutuskan untuk remove akun facebooknya atau unfollow akun twitternya. Kalau saya pribadi ya pasti pernah melakukan hal itu, dengan berbagai pertimbangan seperti orangnya mudah terprovokasi, sesumbar, atau suka memosting hal-hal yang tidak bermanfaat. 

    Nah, kalau kita memutuskan tali silaturahmi dengan seseorang mungkin perasaan kita baik-baik saja, tetapi bagaimana perasaan kita ketika kita sendiri yang dihapus pertemanannya/ unfriend/ unfollow oleh orang yang kita merasa tidak pernah bikin salah sama dia kok tiba-tiba diunfriend *kalem? 

   Mungkin beberapa diantara kita merasa cuek saja, ah temen kan banyak, memang ga semua orang bisa cocok dengan kita, maklum aja deh, blablabla. Kalau di twitter ada pemberitahuan unfollow saya tidak terlalu menanggapi juga. 

    Ya kita memang bebas berteman dengan siapapun yang kita mau. Kalau kita tidak terlalu kenal dengan orang itu sih ga terlalu dipikirkan ya. Tapi kalau yang unfriend itu temen satu grup/ komunitas, itu agak aneh. Ada apa ya? Apa yang salah? Hm... whatever mungkin dia pernah tersinggung dengan omongan kita atau apapun itu. Yang pasti pertama ketika melihat akun kita diunfriend atau lebih ekstrimnya diblokir oleh teman segrup kita pasti kaget dan penasaran. 

    Saya pernah iseng memberanikan diri mengirim pesan via inbox kepada si X yang unfriend saya ini. Saya menanyakan kesalahan saya, tapi dengan jawaban yang ambigu dia menjawab ga tahu, dan sedih kenapa saya bertanya seperti itu. Lalu saya meminta maaf jika memang saya pernah buat salah sama dia. Tapi apakah dengan meminta maaf dia langsung menerima pertemanan saya lagi? Haha.. nggak tuh, dia tetap tidak mau berteman lagi. 

   Ya saya menghargai apapun keputusan seseorang. Sejak saat itu saya tidak pernah lagi mencari tahu mengapa seseorang unfriend/ unfollow saya. Dan menerima dengan legowo, sekalipun semua orang meninggalkan kita, tapi kita masih punya Tuhan yang akan memberikan kepada kita teman-teman baru yang lebih baik. Saya belajar untuk tidak mudah sakit hati atau kecewa dengan perlakuan orang lain kepada saya. Setiap perbuatan kita baik atau buruk akan ada balasannya kelak. Kalau kita rajin berbuat baik siapakah yang akan berbuat jahat kepada kita? 

    Dengan kejadian ini saya jadi banyak introspeksi untuk lebih berhati-hati dalam berbicara kepada orang lain. Sekali lagi, kita tidak bisa mengendalikan apa yang akan orang lain pikirkan atau lakukan kepada kita. Tetapi dengan penuh kesadaran diri marilah kita dengan berlapang dada dan sabar kepada sesama. Doakan, dan jangan mengutuk. 

   Yang pergi biarkanlah pergi. Seorang sahabat tidak akan pernah meninggalkan sahabatnya bahkan di masa kesesakan/ kesulitan. Jika teman itu meninggalkan kita ya biarkan saja. Kadang lebih baik tidak tahu apa-apa daripada tahu dan menjadi sakit hati. Satu teman pergi masih banyak teman lain yang akan datang. So jangan terlalu memikirkan hal itu ya guys. Kalau ada email pemberitahuan tentang unfollow di twitter, saya tidak pernah lagi mencari tahu siapa yang unfollow. Langsung aja saya hapus email tersebut, karena dengan begitu saya tidak akan tahu siapa saja yang unfollow. Aman kan?

0 comments:

Post a Comment