Life is Beautiful
Life is beautiful. Hidup ini indah.
Marilah sejenak menghitung apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita lewat kehidupan.
Raga yang sempurna. Jantung yang berdegup. Mata yang melihat. Telinga yang mendengar. Tangan yang bergerak. Kaki yang berjalan.
Embun pagi yang menetes. Senja yang romantis. Bintang yang bersinar. Matahari yang hangat. Malam yang syahdu.
Keluarga yang menunggu. Ayah. Ibu. Kakak. Adik. Suami. Istri. Anak-anak. Keponakan. Kawan-kawan akrab.
Rumah mungil. Ruang tamu yang nyaman. Mobil. Motor. Pekerjaan. Jabatan. Kesibukan.
Libur akhir pekan di rumah. Baca koran. Berkebun. Bersih-bersih gudang. Bermain dengan anak-anak. Bersenda gurau dengan istri melepas penat.
Masa kecil di kampung. Masa-masa sekolah. Pacaran. Kuliah.
Banyak hal sederhana yang patut kita syukuri dalam kehidupan.
Kadang hidup memang tidak berjalan seperti yang kita inginkan. Ada harapan yang tak terengkuh. Ada mimpi yang tak tercapai. Ada angan-angan yang kandas di tengah jalan.
Lalu kita kecewa. Hidup seolah mimpi buruk tak berkesudahan.
Jalaluddin Rumi pernah berkata, "Sesuatu yang tidak terjadi, membuat musibah tidak terjadi". Betapa benarnya? Kadang kita lalai menimbang kehidupan dari sisi positif. Tidak semua yang tidak terjadi dalam hidup ini adalah petaka. Kadang hal yang tidak terjadi, justru menghindarkan kita dari bencana dan kesengsaraan. Yakinlah, apapun yang terjadi dalam kehidupan ini adalah yang terbaik untuk kita.
Kehidupan -- dengan caranya sendiri -- ada untuk menyediakan dirinya demi kebahagiaan kita. Ya, hidup ini indah.
(Gambar diambil dari HospitalityJapan.com)
Medhy Aginta Hidayat
Tulisan yang relevan dengan posting ini:
Dunia Cuma Selebar Daun Kelor
Wisdom of Success (1)
Menghargai Kehidupan