Kembali ke Rumah, Kembali ke Hatimu
Meditator muda, Adjie Silarus, mengatakan, “Manusia memang disibukkan dengan usaha yang tiada henti, dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Melakukan berbagai usaha untuk belajar pengetahuan dan keterampilan untuk meraih kesuksesan di masa depan. Dan, belajarlah cara berhubungan sosial serta bekerja di bawah kendali aturan dan keinginan orang lain. Tidak hanya berhenti di situ, adaptasi juga harus dilakukan ketika tiba saatnya berumahtangga, memiliki pasangan, dan anak-anak yang menjadi tanggung jawabnya.”
“Di dalam semua aktivitas tersebut, sebenarnya manusia mudah untuk menggapai kebahagiaannya. Karena, terdapat perasaan cinta yang tumbuh terhadap diri, pasangan, keluarga, sahabat, dan pekerjaannya. Namun, seringkali karena berbagai kesibukan, seseorang seolah-olah merasa kehilangan ‘me time’ yang bisa menumbuhkan semangat dari dalam diri mereka sendiri. Inilah perlunya back to home, back to your heart,” tambah Adjie dalam sebuah kesempatan.
Keinginan kuat untuk kembali ke masa kecil, yaitu saat beban hidup belumlah terlampau berat, sering membuat seseorang memiliki kerinduan untuk kembali ke rumah. Sehingga ada pepatah mengatakan, “Setinggi dan sejauh apapun burung terbang, maka suatu saat ia akan kembali ke sarangnya.” Setinggi apapun manusia menggapai cita dan keinginan, suatu saat ada kelelahan dan kejenuhan yang membuat mereka ingin kembali ke rumah. Kembali ke rumah bisa diartikan sebagai melepaskan diri dari segala hiruk pikuk dan permasalahan sejenak untuk mencapai kualitas diri yang lebih baik. Mencintai yang dimiliki dan menerima semua keadaan dengan ikhlas, menjadi kunci kembalinya seseorang dalam kedamaian dan kenyamanan rumah mereka, kenyamanan hidup mereka.
“Meditasi dikatakan sebagai salah satu cara untuk kembali ke hati masing-masing manusia. Untuk lebih memahami hati dan diri sendiri. Lebih khususnya lagi ada yang disebut dengan meditasi hati, yang mana meditasi ini merupakan cara terbaik untuk memperpanjang cinta kepada seseorang yang Anda sayangi. Dengan memahami hati dan mencintainya, akan lebih mudah bagi kita untuk mencintai orang lain dan alam sekitar. Ketika Anda selesai bermeditasi hati, luangkan waktu untuk menghargai bagaimana perubahan yang terjadi pada batin Anda yang membuat diri Anda menyentuh dunia dengan cara yang indah. Hidup yang dipenuhi dengan rasa cinta inilah yang membuat diri seseorang bisa berbahagia. Jika ingin mencapai kebahagiaan dan kenyamanan hidup, kembalilah ke hati masing-masing dan temukan arti bahagia di sana ,” ungkap Adjie sambil tersenyum.
Manajemen Adjie Silarus, 268ED6C1
0 comments:
Post a Comment