Tuhan Mencukupi Kebutuhanku

   Setelah menjalani CT Scan paru di Semarang dan berobat jalan selama 6 bulan di Blora, bapak harus kembali check up ke Semarang minggu depan. Dalam perbincangan kami, bapak menanyakan kepadaku, bagaimana dengan ongkos transportnya apa aku masih punya simpanan uang untuk biaya ke Semarang? Dengan iman, aku menjawab, "Masih ada kok pak, kalaupun nanti kurang, pasti Tuhan kasih entah bagaimana caranya." 

   Sekilas aku tengok kalender, kapan saja tanggal pengumuman lomba blog yang kuikuti. Dalam hati aku berdoa, semoga salah satu dari lomba blog yang kuikuti ada yang menang, setidaknya bisa untuk ongkos transport berobat bapak ke Semarang. Tapi meskipun tidak menang pun tak apa, setidaknya masih ada uang di tabunganku. 

   Pagi itu aku membaca renungan saat teduh, judulnya rejeki nomplok. Entah kebetulan atau bagaimana, firman Tuhan di Saat teduh itu kadang bener-bener kejadian. Macam primbon saja hihi.. . 

   Selepas saat teduh aku pergi ke pasar. Sepulang dari pasar aku melihat ada ibu pemulung menghentikan sepedanya dan mengambil beberapa bekas gelas air mineral yang dibuang di tempat sampah depan rumahku. Rasa iba memenuhi diriku, aku teringat kalau di rumah aku masih punya sekarung besar bekas botol air mineral daripada mumbruk di rumah mendingan aku kasih saja ke ibu pemulung itu. Segera aku menghampiri ibu itu dan menyuruhnya tinggal sebentar karena aku akan mengambil botol-botol bekas di rumahku. Entah mengapa ada perasaan lega ketika bisa memberi sesuatu kepada orang lain. Botol bekas, bagiku mungkin tidak berarti tapi bagi ibu pemulung itu sangat berarti. Ketika memberi, ada suatu energy keluar dari dalam diriku, dan aku merasa segar sekali aku bersukacita lalu aku kembali masuk ke rumah dan memasak sarapan untuk bapak. 

   Biasanya sesudah sarapan, aku langsung buka komputer dan melanjutkan desain blog untuk klien. Sesekali aku buka facebook untuk melihat kabar-kabar teman-teman ataupun info di komunitas yang kuikuti. Perhatianku tertuju pada sebuah pengumuman lomba blog, dan aku terkejut saat ada yang mention namaku dan mengucapkan selamat. Segera aku membukanya dan hampir tak menyangka, aku dapat juara 1 berhadiah uang tunai. Wow… terima kasih Tuhan! Aku senang sekali. Benar-benar rejeki nomplok.. aku berlari menemui bapakku dan memberitahu beliau kalau aku menang lomba. Bapak langsung menuju ke komputerku dan melihat namaku disebut disitu. Karena masih terkejut, bapak bertanya lagi, beneran itu kamu Sus yang menang. Iya pak aku menang.. horeee….. 

   Tak lupa kuucapkan terima kasih kepada panitia yang sudah menyelenggarakan lomba ini sehingga melalui lomba ini menjadi jalan Tuhan untuk memberikanku sangu mengantar bapak berobat ke Semarang.

   Sungguh, Dia Allah yang tahu kebutuhan kita, mencukupi kita dengan berkat-berkatNya pada waktu yang tepat. Tak habis-habisnya rahmatNya selalu baru setiap pagi. Semoga perjalanan kami berobat ke Semarang diberkati Tuhan juga. Amin.

0 comments:

Post a Comment