Resensi Buku: How I Sold 1000 CDs in 30 Days
Resensi Buku bulan ini mengupas sebuah buku baru berjudul "How I Sold 1000 CDs in 30 Days".
Buku asing? Bukan. Cuma judulnya saja yang berbahasa Inggris. Isi buku tipis 117 halaman ini sepenuhnya berbahasa Indonesia dan ditulis juga oleh orang Indonesia yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda: Pandji Pragiwaksono. Ya, Pandji, penyiar Hard Rock FM Jakarta dan host acara TV "Kena Deh!" yang sekarang sudah habis masa tayangnya.
Buku ini sebenarnya bukan buku tentang how to make money from blogging. Seperti dijelaskan penulisnya, buku ini sebenarnya adalah sebuah catatan hasil praktikum pribadi dari sejumlah buku marketing seperti Purple Cow, All Marketers are Liars dan Free Prize Inside dari Seth Godin, Tipping Point dan I Can Cre8 dari Malcolm Gladwell, 80/20 Principle dari Richard Koch, Fake Factors dari Sarah McCartney, We Are Smarter Than Me karya Barry Libert dan Jon Spector dan Treasure Hunt dari Michael J. Silverstein.
Secara sederhana, buku ini mengupas kiat-kiat yang dilakukan Pandji Pragiwaksono untuk menjual 1000 CD hiphop karyanya hanya dalam waktu satu bulan dengan memanfaatkan teknik-teknik marketing dari buku-buku yang dibacanya.
Yang menjadikan buku ini menarik, setidaknya buat saya, adalah sifatnya yang applicable untuk dunia blogging. Dengan kata lain, Anda bisa menghasilkan uang lewat blog dengan lebih baik jika telah membaca dan menerapkan kiat-kiat yang ada di dalam buku ini.
Apa saja yang diungkap buku ini?
Buku ringkas berukuran saku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini terdiri dari 7 Bab. Setiap bab menguraikan apa yang dilakukan Pandji untuk menjual CD-nya hanya dalam tempo satu bulan.
Berikut adalah ringkasan isi tiap bab dalam buku ini:
Bab 1. Find a Niche
Bab ini terinspirasi oleh buku "Purple Cow" karya Seth Godin. Dalam buku itu Seth Godin mengatakan bahwa agar produk kita dikenal dan menonjol diantara produk-produk yang lain, kita harus membuatnya "luar biasa" berbeda. Layaknya sapi ungu ditengah-tengah ratusan sapi putih. Pandji menjabarkan prinsip "purple cow" ini dengan membuat produk musik hiphop yang berbeda, unik, baik dalam gaya nge-rap, lirik, sehmentasi pasar maupun musikalitas.
Catatan saya: Prinsip sapi ungu Seth Godin yang dipraktekkan Pandji bisa Anda lakukan juga di dunia blogging. Jadilah berbeda. Jadilah luar biasa berbeda dari blog-blog yang ada di dalam niche Anda.
Bab 2. Learn from the Outside and the Box Office Method
Bab ini terinspirasi oleh buku "I Can Cre8" dan "Tipping Point" karya Malcolm Gladwell. Dari buku "I Can Cre8" Pandji belajar tentang berpikir di luar konteks dan memanfaatkan inspirasi musik yang diperolehnya dari dunia di luar musik hiphop. Dari buku "Tipping Point" Pandji mengambil pelajaran bagaimana membuat sebuah produk hingga bisa menjadikannya epidemi budaya yang diikuti banyak orang. Kuncinya: mendekati pasar mulai dari orang-orang yang paling paling cepat menerima produk dan mampu mempengaruhi orang lain. Orang-orang inilah (yang disebut Early Adopters oleh Malcolm Gladwell) yang menjadi penyebar virus tentang produk CD Pandji.
Catatan saya: Tidak ada salahnya keluar dari wilayah "niche" blog Anda sendiri dan belajar dari kesuksesan niche blog yang lain. Terapkan kiat sukses mereka dengan memanfaatkan prinsip "tipping point" pembaca blog Anda.
Bab 3. Trade Up
Bab ini terinspirasi oleh buku "Treasure Hunt" karya Michael J. Silverstein. Intinya, Michael mengatakan bahwa sekarang orang cenderung membeli sesuatu yang lebih mahal karena kebutuhan status. Ia merasa berharga. Ia merasa eksklusif. Jadi, harga mahal justru bisa membuat orang membeli sebuah produk. Pandji menerapkan teknik ini untuk menjual CD-nya dengan harga yang cukup mahal.
Catatan saya: Jika Anda memiliki produk atau jasa yang berkaitan dengan aktivitas blogging (misalnya blog design dan theme, plugin, hosting, atau freelance writer), tidak selalu salah mematok harga mahal jika Anda tahu benar siapa konsumen Anda. Harga murah bisa jadi malah dianggap murahan.
Bab 4. Add Value
Bab ini terinspirasi oleh buku "Fake Factors" karya Sarah McCartney dan "Free Prize Inside" karya Seth Godin. Dari kedua buku ini Pandji mengambil pelajaran tentang pentingnya memberikan nilai lebih kepada produk CD yang ia buat. Alih-alih sekedar membuat CD musik hiphop (yang memang terbatas audiens-nya), Pandji memberikan nilai lebih kepada setiap pembelinya untuk menyisihkan sebagai donasi 50% dari harga CD-nya kepada sebuah komunitas yang peduli terhadap kanker anak, Community for Children with Cancer (C3).
Catatan saya: Jika Anda memiliki produk atau jasa yang berkaitan dengan aktivitas blogging, mulailah memikirkan bentuk nilai tambah apa yang bisa Anda berikan kepada konsumen Anda. Dan jika Anda hanya memiliki blog, sudahkah Anda memberikan nilai tambah untuk pembaca blog Anda?
Bab 5. Tell a Story
Bab ini terinspirasi oleh buku "All Marketers are Liars" karya Seth Godin. Dalam buku bagus ini Seth Godin mengatakan bahwa sebuah produk tersebar luas melalui cerita. Pemasar yang baik adalah pemasar yang pandai menjual cerita. Pandji memanfaatkan prinsip menyampaikan cerita ini melalui strategi pemasarannya. Sebelum CD-nya diluncurkan, ia terlebih dahulu membangun cerita tentang gaya hiphop baru yang diciptakannya melalui blog, situs dan jaringan pribadi yang dimilikinya sehingga membuat calon pembelinya penasaran.
Catatan saya: Blog yang bagus adalah satu hal, namun blog yang dikenal banyak orang adalah hal lain. Jika Anda memiliki blog yang bagus, mungkin sudah tiba waktunya bagi Anda untuk mulai menyebarluaskan cerita tentang blog Anda. Manfaatkan situs social media semacam social bookmarking (Lintas Berita), social networking (Facebook) dan social micro blogging (Twitter) untuk menyampaikan cerita tentang blog Anda.
Bab 6. Involve the Market
Bab ini terinspirasi oleh buku "We Are Smarter Than Me" karya Barry Libert dan Jon Spector. Buku yang ditulis oleh 1000 orang lebih ini mengajarkan nilai positif melibatkan banyak orang lebih baik ketimbang hanya satu orang. Ketika menjual CD-nya, Pandji melibatkannya para calon pembelinya untuk menjadi bagian dari video clip yang dibuatnya. Efek positifnya, mereka menceritakan lebih lanjut pengalamannya sehingga semakin menyebarluaskan cerita tentang CD Pandji.
Catatan saya: Sudahkah Anda melibatkan pembaca blog Anda? Mungkin dengan sekedar mengajak mereka untuk urun berbagi komentar. Mungkin dengan menyediakan ruang untuk artikel tamu. Atau mungkin dengan membuat kontes yang memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas keterlibatan pembaca blog Anda.
Bab 7. Don't Make Hits
Bab ini terinspirasi oleh Jay Z, rapper terkenal Amerika yang mengatakan: "Saya tidak pernah punya #1 Hit Single, tapi saya punya 10 album yang masuk ke #1 Hit Album." Pandji menerapkan prinsip ini untuk CD yang ia buat. Semua lagu di dalam CD karyanya, "Provocative Proactive", disiapkan sebaik mungkin. Tidak ada lagu andalan. Semuanya adalah lagu andalan.
Catatan saya: Prinsip ini bisa menjadi sumber inspirasi ketika Anda menulis posting artikel untuk blog Anda. Intinya: buatlah semua tulisan di blog Anda benar-benar bermanfaat bagi pembaca. Tidak perlu membuat 1 tulisan hits yang dibaca dan dikomentari ratusan orang, sementara tulisan yang lain diabaikan. Ya kan? :)
Sekali lagi, meskipun buku "How I Sold 1000 CDs in 30 Days" bukanlah buku tentang how to make money from blogging, ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita terapkan di dunia blogging.
Bagaimana menurut Anda?
Semoga bermanfaat dan jangan lewatkan resensi buku lainnya bulan depan hanya di Blogguebo.com. :)
Catatan akhir:
Seluruh isi buku "How I Sold 1000 CDs in 30 Days" awalnya adalah posting-posting artikel di blog pribadi Pandji. Ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi Anda (dan saya juga) untuk "menerbitkan" blog Anda menjadi sebuah buku. Tunggu buku saya ya. :)
(Gambar diambil dari Gramedia.com)
Medhy Aginta
Tulisan lain yang relevan dengan posting ini:
Rubrik Resensi Buku di Blogguebo.com
Resensi Buku: Rahasia Sukses Bisnis Internet - 43 Cara Ampuh Mendongkrak Pendapatan Menggunakan Email
Mari Menjadi Purple Cow