Kegalauan Cinta Sang Selir Hati
Ada seorang cewek sebut saja namanya Anna yang sangat mencintai Robby. Anna mengenal Robby dari facebook. Mereka menjalin hubungan pertemanan long distance. Kebetulan kampung halaman Robby sama dengan Anna. Setiap hari mereka sms-an dan telepon-teleponan. Robby terang-terangan memuji suara Anna yang indah dan merdu, hingga ia merasa sangat nyaman. Robby yakin kalau Anna adalah sosok wanita yang cantik seperti imajinasinya.
Setiap malam, Robby selalu menelepon Anna sebagai pengantar tidur. Dengan manjanya Robby ingin diajak teleponan sampai ia tertidur dan Anna tidak diperbolehkan menutup teleponnya sampai Robby tidur. Minimal telepon adalah 1 jam, dan maksimal 3 jam. Bisa dibayangkan kepala Anna bisa pusing karena kena radiasi HP selama itu. Hal itu berlangsung sampai + 10 bulan.
Setahun sekali setiap Robby pulang kampung, Anna ingin sekali bertemu dengan Robby namun si Robby selalu mangkir tiap diajak bertemu. Entah apa yang dipikiran Robby. Ia hanya nyaman ngobrol tiap malam dengan Anna, tapi ia selalu beralasan setiap diajak bertemu. Mungkin ia tidak siap, tapi kenapa harus merasa tidak siap? Toh, hanya ketemuan.
Hingga suatu hari, Anna pun bertemu Robby secara tak sengaja di gereja. Anna menghampiri Robby tapi Robby sangat dingin bagai orang asing. Mereka hanya bersalaman seperti jemaat yang lain. Hambar tanpa rasa. “Inikah Robby yang tiap malam selalu sms-an denganku? Pikir Anna. Ia merasa asing.. sangat asing..
Dua tahun, …hingga empat tahun lamanya Anna selalu sabar menunggu Robby agar mau bertemu dengannya kembali. Hingga suatu ketika Anna sudah tak sanggup lagi menunggu. Ia pun bertanya tentang keseriusan Robby. Lagi-lagi Robby selalu saja marah dan mengalihkan perhatian ketika Anna menanyakan hal serius padanya. Pertengkaran pun tak terelakkan. Ini semua karena Robby selalu marah dan mangkir. Hingga karena terdesak, akhirnya Robby pun angkat bicara. Suatu perkataan yang sangat menyakitkan, “ Kirim dulu fotomu yang asli kalau kamu cantik aku mau ketemu kamu. Karena dalam kamusku aku hanya mau menikah dengan wanita cantik atau lumayan, kalau kamu itu dibawah lumayan. Nanti aku yang repot. Kamu siap gak menikah sama aku? Siap aku ceraikan dalam sebulan? ”
Hati Anna sangat sedih karena Robby menganggapnya bohong. Sudah sekian lama mereka berhubungan lewat sms, berkali-kali Anna mengirimkan foto kepada Robby via MMS, tapi Robby masih saja tak percaya itu Anna yang diajaknya sms-an tiap hari. Anna tak diberi kesempatan membuktikan bahwa ia tak bohong. Pola pikir Robby sangat tidak bisa dimengerti oleh Anna. Ini keputusan yang sulit buat Anna, di lubuk hatinya yang terdalam ia hanya mencintai Robby tapi sungguh tak disangkanya Robby melukai hatinya. Anna pun berpikir, “ Kalau tak cinta, mengapa setiap hari sms an, merayu, minta dimanja-manja seperti anak kecil, dan bertanya layaknya pasangan kekasih, seperti : kamu lagi apa, sudah makan belum, kamu pergi sama siapa, apa aja yang kamu kerjain hari ini, blab la bla.. rasanya semua itu seperti tuntutan untuk wajib lapor 24 jam. Di smsnya, berkali-kali Robby merayu dan memuji Anna bahwa ia adalah wanita yang cantik. Bagaimana mungkin ia suka sms-an dengan Anna, tapi tak mau bertatap muka langsung? Haruskah Anna operasi plastik hanya untuk menyenangkan Robby?
Tahun ini adalah akhir hubungan tak sehat ini. Anna dengan tegas memutuskan hubungan dengan Robby. Ia tak mau lagi berurusan dengan cowok berkepribadian ganda ini. Kadang ia marah tak jelas, kadang ia minta maaf dan selalu mengulang kesalahan yang sama. Anna bertanya kepada dirinya sendiri, “Apakah aku ini selir hatimu?” Anna yakin semua cewek di dunia ini tak ada yang mau mengalami nasib seperti Anna. Perasaan kecewa, tak berharga, semuanya menumpuk di hati dan pikiran Anna. Mungkin memang benar, pepatah yang mengatakan lebih baik dicintai daripada mencintai. Masihkah ada cowok yang lebih baik daripada Robby? Anna hanya bisa berdoa dan menunggu jawaban serta rencana Tuhan.