Day 1 : The Story of My Life

Niatnya si mau ikutan Giveaway-nya Emotional Fluther, tapi karena saya lagi males nulis jadi tantangannya saya ubah jadi seminggu aja hehe..out of topic dari ketentuan GA-nya.

Ok, perkenalan adalah tema hari pertama tantangan ngeblognya. Sebenarnya di menu kategori about me udah saya kenalkan diri saya, tapi okelah saya ulang lagi ya.Kenalkan nama lengkap saya Agustina Dian Susanti biasa dipanggil Susan. Moocen Susan adalah nama saya di dumay. Kenapa Moocen? Yah intip saja about me, wkwkw… 

Saya lahir dan besar di Blora, Jawa Tengah sehari setelah perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Wah, seandainya saya lahir tepat tanggal 17 Agustus pasti dapat hadiah dari rumah sakit. Hehe…begitu kata almh. Ibu saya dulu. Tapi saya bersyukur dilahirkan kedunia ini karena saya punya kedua orangtua yang sangat menyayangi saya. Bapakku orangnya sangat tenang dan tidak pernah kasar pada keluarganya. Ibuku jago masak dan figur ibu yang baik untuk anak-anaknya bahkan anak orang lain juga. Saya sangat bangga kepada kedua orangtua saya. 

Tiga tahun kemudian, kasih sayang mereka harus terbagi karena saya punya adik laki-laki. Senang sekali waktu saya tahu bahwa adik laki-laki saya sudah lahir. Saya menjenguk adik bayi di RSU Blora. Adikku diberi nama Lilik. Rambutnya keriting, sedangkan saya lurus, matanya agak sipit. Kulitnya lebih putih daripada saya. Itu karena ibuku waktu hamil aku tidak minum air kelapa muda. Sedangkan waktu hamil adikku, ibuku minum degan. Jadi produk pertama gosong. Haha.. ya sudahlah ya. 

Masa kecil saya sangat bahagia, meski kami hidup pas-pasan tapi kami kaya akan kasih sayang kedua orangtua. Ibuku membuka warung kecil-kecilan di rumah, sedangkan bapakku buruh cat yang kemudian jadi TU SD. Warung kami ada di pinggir jalan raya. Pernah ditabrak truk dan warung kami rata dengan tanah. Setelah warung kami diganti rugi akhirnya ibuku alih profesi sebagai penjual nasi pecel. Masakan ibu sangat lezat maka tak jarang warung nasi ibuku laris manis tanjung kimpul. 

Waktu kecil saya suka sekali menyanyi dan menari. Suka tampil di muka umum, pernah juga ditawari ikut audisi pencak silat, tapi karena mimisan duluan, saya di OUT! Pernah juga pengen ikut les renang, tapi karena ga sanggup beli baju renang akhirnya ga jadi ikut. Renang sendiri di Mantingan, dan pernah hampir tenggelam karena kepleset. Itu adalah pengalaman saya waktu hampir mati. 

Umur 16 tahun mulai banyak masalah menimpa saya. Ibu saya kena kanker telinga dan meninggal, saya kena gangguan pencernaan akut, mudah depresi, mudah takut dan muncul rasa minder luar biasa. Itu seperti berbalik 180 derajat dari masa kecil saya. Hampir saja saya ga lulus SMU karena jarang masuk sekolah. Masuk kalau pas ada ulangan aja. Karena tiap mau berangkat sekolah muntah-muntah ga brenti brenti. Lulus SMU saya kursus komputer 2 bulan langsung kerja di swalayan. Tapi cuma kelar 2 bulan aja karena sakit saya kambuhan. 

Umur 21 tahun saya merantau ke Semarang meski masih muntah-muntah pagi. Udah berasa kayak ibu hamil aja, ngidam tiap pagi tapi ga lair-lair anaknya. Jadi sedikit banyak udah ngerasain gimana rasanya orang hamil meski belum pernah hamil. Kerja 1 tahun di perusahaan distributor, hari pertama dikerjain salesnya. Uang saya ditilep sama sales Rp. 500.000,-. 

Keluar dari perusahaan saya kerja di Bawen, Salatiga. Tiap hari naik bus kantor. Busnya itu hanya sekali lewat pada jam 07.00. kalau sampai telat ditinggal busnya, kalau mau naik bus sendiri bayar sendiri. Perjalanan Semarang bawen 1,5 jam. Di bus udah ngantuk. Saya keluar karena gajinya ga cucuk. Saya jual HP untuk pulang Blora. 

Baru 5 bulan di Blora, dapat panggilan lagi ke Semarang. Kerja 4 tahun di gereja. 2 tahun pertama it’s ok, 2 tahun berikutnya saya kembali berjuang karena sakit. 7x diusir dari kos karena muntah2 terus dikira hamil. Akhirnya saya juga harus keluar dari kerjaan karena sudah tak kuat lagi. Pulang ke Blora dengan tubuh kurus berat cuma 30 kg, sudah jadi tontonan orang karena kurus sekali. Saya dirumah cuma makan, tidur, dan muntah. Terkapar di rumah selama 5 bulan. Setiap hari kalau badan saya enakan, saya berdoa, baca Alkitab. 

Hingga suatu hari Tuhan kasih jalan kesembuhan buat saya. Sembuh dari sakit, saya suka ke warnet. Buka-buka fb, ikut gabung di semua biro jodoh Kristen. Nulis status ga jelas, kenalan sama orang ga jelas. Sampai akhirnya ketemu dengan grup GIHM dimana disitu anggotanya orang-orang yang kena GERD sama dengan gejala sakit saya. Dari GIHM saya kenal seorang teman yang akhirnya bawa saya kenal grup Ibu-ibu doyan Nulis. Akhirnya saya mulai perluas pergaulan ikut komunitas online yang bermanfaat. Saya ikut pelatihan menulis, dan Tuhan gerakkan hati adikku untuk memberikan komputer secondnya kepadaku. Saya senang sekali dari situ saya mulai mulai belajar ngeblog, belajar design sampai akhirnya saya bekerja menjual jasa online khususnya tentang blog. Disamping membuka usaha bimbel kecil-kecilan di rumah. Itulah sekelumit kisah hidup saya. Penuh liku-liku ya? Hehe, after all.. I am blessed. Hidupku sehari-hari adalah karena anugrah Tuhan.

0 comments:

Post a Comment