Mari Jadikan PLN Lebih Praktis dan Efektif
Sejak Maret 2014 lalu, saya sudah mengganti MCB di rumah saya dengan token listrik prabayar, sekalian nambah daya yang tadinya hanya 450 watt menjadi 900 watt.
Menurut saya sih, memang lebih praktis menggunakan token listrik prabayar ini selain nggak perlu antri bayar listrik ke kantor PLN, privasi lebih terjaga, dan yang paling penting saya bisa mengatur pemakaian listrik secara mandiri. Untuk hal ini saya sangat berterima kasih pada PLN karena sudah membuat kebijakan ini.
Alarm pada token listrik prabayar, biasanya akan berbunyi jika sisa pemakaian listrik tinggal 20 kwh kebawah. Itu tandanya saya harus segera mengisi ulang pulsa lagi agar listrik di rumah tak langsung padam. Meski dengan sisa pemakaian segitu listrik masih bisa bertahan beberapa hari, namun karena saya memang tipe orang yang suka dengan persiapan jadi saya lebih suka mengisinya kembali sebelum listrik benar-benar padam.
Sayangnya, bunyi alarm tadi tidak begitu jelas terdengar, sehingga kadang baru terdengar saat malam hari atau saat semua orang sudah tidur. Untuk mengantisipasi saat saya tidak mendengar bunyi alarm dengan jelas, biasanya saya selalu memeriksa sisa pemakaian listrik di rumah. Namun, suatu ketika mungkin karena terlalu sibuk, saya lupa memeriksanya. Tiba-tiba, samar-samar saya mendengar bunyi alarm pada token tersebut. Segera saya cek dan ternyata memang benar lampu indikator LED meteran pulsa berwarna merah dan berkedip-kedip, tampak disana menunjukkan angka 10 kwh.
Untung saja masih pukul 20.00 WIB, jadi malam itu saya langsung pergi membeli pulsa listrik prabayar ke Indomaret dekat rumah saya, karena kalau ke PLN yang melayani pembelian pulsa listrik, jam segitu pasti sudah tutup.
“Mbak, beli pulsa listrik” kata saya sembari menyodorkan kartu kendali listrik prabayar kepada kasirnya.
Biasanya setelah menunggu beberapa saat, si mbak kasir ini akan memberikan setruk bertuliskan 20 digit angka untuk dimasukkan ke dalam token listrik prabayar. Dan kalau hasil print setruknya kurang jelas maka dia akan menebalinya dengan bolpoint. Tapi malam itu, dia menulis ulang ke-20 digit angka itu di kertas bekas, mungkin kertas setruknya lagi habis atau tinta printernya habis juga.
Salahnya saya karena kurang teliti, begitu mendapat kertas itu tanpa saya cek lagi, langsung deh saya kembali pulang ke rumah dan mencoba memasukkan ke 20 digit angka tersebut ke token listrik prabayar itu. Berulangkali saya lihat dan masukkan angkanya eh kok salah melulu.
Oleh sebab itu saya pun akhirnya kembali lagi ke Indomaret dan menanyakan hal ini. Rupanya kasirnya salah menulis salah satu angkanya.
“Aduh, untung aja Indomaretnya deket rumah saya dan masih buka. Wah, berabe ya kalau salah nulis satu angka aja.”
Dari kejadian itu saya jadi punya ide buat PLN khususnya tentang masalah pengisian pulsa listrik prabayar ini menjadi lebih praktis :
- Mengingat layanan pengisian pulsa listrik prabayar di kantor PLN hanya sebatas jam kerja saja, kalau bisa layanan pengisian pulsa listrik prabayar di kantor PLN buka 24 jam, sekalian dengan layanan shift petugas jaga yang sudah ada yang melayani kerusakan listrik pada tengah malam. Jadi kalau ada yang butuh beli pulsa listrik malam-malam dan Indomaret sudah tutup, masih ada PLN stand by untuk melayani pengisian pulsa listrik juga.
- Kalau bisa cara pengisiannya dibuat lebih praktis lagi seperti pada saat mengisi pulsa HP. Kalau kita mau isi pulsa HP kan tinggal datang ke counter HP atau kios-kios yang menjual pulsa HP, sebut nomor HP kita, bayar dan langsung deh keisi pulsanya. Demikian juga kalau mau isi ulang pulsa listrik prabayar. Kita datang ke counter yang jual pulsa listrik, bawa kartu kendali listrik prabayar atau sebut nomor yang tertera di kartu tersebut, bayar dan langsung otomatis pulsa listrik di rumah kita terisi. Jadi kita nggak perlu mengisi manual sendiri ke token listrik prabayar itu. Hal ini juga sangat berguna untuk mengantisipasi kesalahan penulisan 20 digit angka seperti kejadian yang saya alami diatas. ya meski hal ini jarang sekali terjadi tapi nggak ada salahnya antisipasi :)
- Untuk ini memang perlu memperluas atau menambah tempat yang melayani pengisian pulsa listrik prabayar sih, kalau sementara ini yang saya tahu masih di PLN, Indomaret, Alfamart, mungkin ke depannya jika mau menerapkan ide saya ini ya mau tak mau harus menambah lokasi layanan mungkin di kios-kios/ counter yang jual pulsa HP yang sekalian melayani pembelian pulsa listrik prabayar.
Selain itu saya juga ingin menambahkan ide lainnya, yaitu :
- Untuk bunyi alarm reminder di token listrik prabayar kalau bisa dibuat lebih keras dan jelas, hal ini untuk mengantisipasi kalau pemilik rumah adalah orang yang sudah lanjut usia yang tinggal sendirian dan kurang bisa mendengar dengan jelas. Mungkin bisa diganti lagu-lagu jadi agak lama terdengarnya nggak cuma “tit… tit… tit…“
- Meski sudah sangat prepare untuk membuat agar token listrik prabayar selalu dalam keadaan terisi pulsa tetapi untuk pemadaman listrik mendadak sering terjadi di rumah saya. Hal ini tentu membuat saya agak terganggu terutama kalau mati lampunya pas lagi mau menanak nasi pakai magic com, atau lagi kerja dengan komputer tiba-tiba listrik padam, nyala bentar, eh padam lagi secara tiba-tiba. Itu kan bisa membuat komputer dan alat elektronik lainnya rusak. Saran saya, kalau bisa waktu PLN hendak mengadakan pemadaman listrik itu pas jamnya orang tidak beraktivitas dengan listrik saja/ saat jam tidur malam atau sesudah jam 9 pagi, biar beres masak nasi dulu :D
Semoga dengan ide yang saya sampaikan melalui blog ini dapat menjadi perhatian PLN agar ke depannya PLN makin maju dan berkembang lagi dalam melayani para pelanggannya dengan memberikan pelayanan terbaik secara maksimal. Selamat Hari Listrik Nasional ke-69.