Happyness is the Key of Life

Saya dulu pernah pengen menyenangkan semua orang biar banyak teman. Tetapi ternyata saya salah. Berulangkali saya sering dikecewakan karena saya menggunakan kekuatan saya sendiri untuk berusaha akrab dengan semua orang. Itu terasa sekali waktu kos, dimana saya harus bisa menyesuaikan diri dengan teman-teman yang lain di kos itu. 

Image saya waktu itu saya tidak mau punya musuh, jadi ketika ada orang yang memusuhi saya maka saya akan meminta maaf duluan, Tetapi orang yang sudah berusaha saya dekati dan baiki ini rupanya memanfaatkan saya. Misalnya saja, menyuruh saya membelikan dia makan (nitip) padahal selama ini dia tidak terlalu akrab denganku. Di depanku tampak manis tetapi di belakangku hm makjleb… menusuk dari belakang. Lama kelamaan saya kok merasa tertekan ya dengan sikap orang ini. 

Saya sadar, bahwa ternyata dengan berbagai macam karakter orang di dunia ini tidak ada yang 100% cocok dengan karakter kita. Ada teman yang baik karena dia memang baik, tapi ada juga orang yang hanya baik diluarnya saja tapi di dalamnya penuh tipu muslihat, dan ada juga orang yang sangat introvert sekali sehingga susah dideketi. Ya itulah manusia, ada yang baik dan ada yang tidak. 

Be my self, tidak terlalu memikirkan dan cemas akan pandangan orang terhadap kita, tidak cepat bereaksi atau merespon ketika kita disalahi misalnya. Hal-hal tersebut akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih sehat dan bebas. Tak perlu berusaha menyenangkan semua orang karena pada dasarnya manusia itu cenderung sifatnya kurang puas. Ada satu firman yang mengingatkan saya selalu bahwa “Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;” artinya tidak cepat reaktif kayak bom. Dengar slentingan sedikit langsung tersinggungan, sensitive, ngambek, dan marah. Selain itu kita juga perlu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
 
Saat ini saya cuma bisa diam dan menantikan pertolongan campur tangan Tuhan saja. Terserahlah orang mau bilang apa. Ada hitam ada putih, Ada yang tidak baik, tapi ada juga yang baik, Kalau kita bisa menemukan kecocokan satu sama lain. Tetapi kalau ndak cocok ya jangan dicocok-cocoke. 

 Dengan adanya hal ini, saya jadi sadar bahwa tanpa campur tangan Tuhan, maka saya bukan apa-apa. Tak perlu takut dibenci kalau kita benar. Berhenti menganalisa dan jalani hidup apa adamya karena hidup ini indah bagi orang yang tahu bersyukur Pelajaran berharga yang saya terima hari ini adalah saya harus lebih tegas dan sabar..

0 comments:

Post a Comment