Sungkan yang Merugikan

Mungkin lebih tepatnya jika judul diatas diganti dengan "Berani Berkata Jujur." Tapi biar lebih eyecatchy maka judulnya saya ganti itu. Maksudnya sama aja sih, intinya kalau kita ga berani menolak atau jujur, ya kita sendiri yang rugi. 

Apa contohnya sungkan yang merugikan? 

Sederhananya begini, si A menawari Anda makanan padahal Anda sudah kenyang banget. Mau nolak makanan kok ya sungkan takut mengecewakan yang ngasih, mau dimakan kok ya udah kenyang. Jadi dilemma donk. 

Nah, kalau Anda tegas menolak bilang “Sory ya aku sudah makan tadi.” Dengan begitu mungkin saja ga akan ada masalah. Cuma karena Anda sungkan bilang tidak/ menolak akhirnya ya udah diterima aja meski perut sakit karena kekenyangan. Kalau sudah begitu siapa yang rugi? Hayoo… 

Orang tipe sungkan-an ini repotnya kalau ketemu sama orang saklek plus samin (alias apa adanya/ leterlegh (opo meneh ya) Ya pokoknya gitu lah. Jadi apa adanya yang Anda katakan ya itu yang dipegang teguh. 

Misalnya, Anda lapar banget. Terus ada teman nawari makan di warung. “Yuk tak traktir makan.” Mungkin kalau Anda tipe GRG (maaf * gragas/ rakus) langsung deh mau mau aja ya sapa coba yang ga mau ditraktir? GRATIS..enak to? 

Nah kalau Anda tipe sungkan alias gengsi "Ah masa ditraktir sama cewek?" Makan aja tuh gengsi biar kenyang hahaha.. ga dink becanda → kembali ke topic. 

Akibatnya demi sungkan tadi, Anda rela menahan lapar dan dahaga padahal ada teman yang mengajak Anda makan. Karena teman Anda itu saklek, maka ia percaya kalau Anda udah kenyang jadi ga perlu ditraktir. Trus dia bilang “Oh ya udah kalau begitu, aku makan dulu ya?” 

Kebayang gak?  Anda cuma ngiler lihat dia makan. Rugi apa untung? Penyesalan emang selalu datang terlambat. Ya iyaalah kalau datang di awal namanya pembukaan hahaha.. . Trus kita mikir, "Wah coba aja tadi aku bilang mau ya?..Pasti aku udah kenyang sekarang,” sambil menunduk lemas plus mata berkunang-kunang mau pingsan (hahah lebay.com) 

Banyak orang karena sungkan jadi mempersulit dan merugikan dirinya sendiri. Sebenarnya sungkan itu sih bagus dengan catatan kalau pas sama timingnya. Contohnya sungkan untuk menjaga etika pergaulan. Jadi mungkin emang harus pandai pandai membaca situasi ya . Intinya jujurlah pada diri sendiri, kalau ngomong ya apa adanya saja. Jujur itu mempermudah diri kita sendiri. Coba aja bohong kayak tadi sungkan-an. Itu mempersulit diri sendiri. Be your self aja deh. Tapi tetap sopan. Ya Anda sendiri lah yang tahu bagaimana harus bersikap. Hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

0 comments:

Post a Comment