Kertas Putih dan Setetes Tinta
Judulnya kayak cerpen ya? Hihi… hari ini saya mau mengemukakan tentang sebuah perumpamaan. Kertas putih dan setetes tinta. Anggap saja kertas putih itu kebaikan seseorang dan setetes tinta adalah noda / kejelekan orang lain. Hidup ini memang tak selamanya mulus. Roda itu berputar, manusia bisa mudah berubah karena labil. Kadang teman baik pun bisa sewaktu waktu jadi musuh dalam selimut atau bahkan serigala berbulu domba. Nampak baik di depan tapi di dalam hati mengandung sebongkah dendam yang siap meledak kayak bom sewaktu-waktu.
Teman saya pernah bilang pujian adalah teror. Kenapa? Karena bisa jadi hari ini dia memuji muji mu tapi dilain waktu dia bisa dengan mudah menyalahkanmu hanya karena masalah sepele. Manusia itu ga ada yang sempurna. Teman bisa jadi lawan dan lawan bisa jadi teman. Wah diwolak walik grempyang. Jangan memuji seseorang terlalu lebay, yang pada akhirnya jika ia punya salah kita persalahkan sampai dalam banget. Manis di mulut belum tentu dalamnya juga sama. Hatinya maksudnya. Ketulusan dari hati bisa terpancar di wajah, namun bibir yang menipu dan bermuka dua tak bisa mengelabui perasaan orang lain.
Ada orang yang manis dan santun ketika bertutur kata namun hatinya mengandung maksud terselubung. Macam macam karakter orang, tapi saya yakin orang seperti itu ga tahan lama kalau berteman. Hari ini dia bisa bergesekan dengan si A, lain waktu si B , si C , si D pun juga akan menghadapi hal serupa. Akibatnya semua nya kena.
Kembali ke masalah kertas putih dan tinta. Selagi masih jadi teman baik dan merasa hubungannya baik baik saja suatu ketika mendapati bahwa temannya itu punya salah sedikit saja wah langsung dendam mulai mengakar di hatinya. Parahnya lagi kalau dia seorang penggosip sejati dan suka bikin status di facebook. Orang yang tadinya tidak tahu apa-apa jadi ikut-ikutan terkompori.
Di facebook kita masing-masing itu kan banyak teman pastinya. Dalam menulis status di facebook kita perlu berhati-hati. Jangan mudah menulis status yang memicu perdebatan. Jika ada masalah dengan orang yang bersangkutan ga perlu nyindir di facebook. Langsung aja inbox ke orangnya kan beres, ga perlu orang ketiga tahu. Itu sikap dewasa namanya.
Teman saya juga pernah bilang, kalau lagi emosi jangan main facebook. Ada benernya juga. Karena kalau kita lagi emosional terus nulis status di facebook otomatis orang lain pasti ada yang kepo. Kenapa mbak/ mas? Nah dari situ mulai deh curhat, tapi curhatnya dibaca orang banyak. Masalah kecil bisa jadi besar kalau banyak yang ikut campur.
Bijaklah dalam berjejaring sosial demi terciptanya keadaan yang aman dan damai. Jangan mudah memperkeruh suasana dengan memicu perdebatan.
0 comments:
Post a Comment