Selektif Memilih Teman

    Canggihnya kemajuan teknologi membuat kita dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain. Salah satunya adalah facebook. Kok facebook lagi? Hehe, akhir akhir ini jadi sering bahas facebook ya. Ada masalah dengan facebook? Sedikit. Saya mulai buat akun facebook sejak tahun 2009 dan mempunyai banyak teman dari berbagai macam karakter dan daerah. Tiap ada permintaan pertemanan, bukannya sulit untuk saya approve. Tapi karena beberapa waktu yang lalu sempat ada sedikit masalah dengan seseorang membuat saya jadi trauma untuk langsung menerima pertemanan seseorang. 

    Saya agak paranoid dengan akun-akun palsu dan yang memiliki teman sedikit atau berkronologi singkat. Apalagi baru beberapa jam yang lalu buat akunnya. Nama nama yang tidak lazimnya nama orang, profil tidak jelas membuat saya enggan untuk menerima pertemanan. Bahkan ada juga akun facebook cowok diganti akun facebook cewek, Ini juga bikin saya eneg. Kenapa si harus misterius gitu? Saya paling males berhadapan dengan orang yang misterius. Karena saya suka keterbukaan, kejujuran dan apa adanya. 

    Awalnya saya tidak pernah mengunci wall facebook saya dan mengijinkan semua teman saya untuk bebas posting di wall, tapi gara gara kejadian semalam membuat saya harus bertindak super preventif demi keamanan privasi saya sendiri. Ada orang yang baru saja saya terima pertemanannya menulis status langsung di kronologi facebook saya dan mencoba mempermalukan saya di muka umum dengan kata katanya. Rupanya dia tersinggung ketika saya menanyakan asal usulnya dan bagaimana ia mengenal teman yang sama di facebook saya itu. Saya pikir wajar donk saya bertanya. Bahkan mau melamar kerja saja pasti kan juga ditanya profilnya. Setelah saya bertanya pada teman saya yang juga berteman dengannya di facebook ternyata teman saya juga tidak kenal (dia asal approve). Nah lo.. ?

    Pergaulan yang buruk bisa merusakkan kebiasaan yang baik dan pesan Mario Teguh akan selalu saya ingat, bahwa orang yang bergaul dengan orang yang tidak baik menjahati dirinya sendiri. Tidak baiknya karena tidak sopan. Jam 2 pagi bangunin orang tidur, yang kedua lancang karena langsung nulis di kronologi saya padahal bicara via inbox juga bisa. Saya pikir ini orang sudah terlihat ga baiknya. Saya tanya via inbox kenapa dia posting di wall fb jawabannya ? karena saya ketakutan akhirnya saya blokir. Dari awal sudah ga enak perasaan saya, jadi trauma itu muncul lagi. 

Dinding facebook kita ini bisa dibaca oleh semua teman-teman kita, apapun yang kita tulis ataupun ditulis orang lain semua bisa baca. Mudah untuk ngetik dan klik langsung kirim semua baca. Hal hal seperti ini membuat orang yang tadinya dipercaya jadi tidak bisa dipercaya. Saya sebenarnya suka berteman asal jelas. Males banget euy di misteriusi mulu. Capek…

0 comments:

Post a Comment