Galau Stadium Lanjut
Mungkin karena aku suka banget nonton sinetron atau drama korea jadi ngerasa kalau yang namanya cowok di film itu kok beda banget sama yang di dunia nyata ya?
Mereka yang di film kesannya lebih perhatian dan romantis daripada yang kutemui di dunia nyata. Apa karena tuntutan scenario begitu? Hm entahlah sulit sekali memahami cowok di dunia nyata.
Makhluk Tuhan yang satu ini benar benar membuatku pusing kadang ada yang dingin bak gunung es, ada yang humoris tapi sensitive, ada yang workaholic, dan lain-lain.
Sempat terbesit di benakku, cowok yang kutemui rata-rata orang sibuk. Apa mereka punya waktu buat pacaran ya? Kalaupun mereka pacaran, pastinya bukan sama aku jadi aku ga tau. Tapi menurut pengamatanku sih cowok yang masih single itu kalau diajak kenalan kadang susah kayak jual mahal gitu apalagi kalau tahu cewek itu naksir sama dia. Setelah berumahtangga mereka jadi lebih ramah soalnya ga mungkin jadian sama cewek yang naksir sama dia yang dia ga suka.
Namanya juga manusia, mungkin cowok berpikiran yang sama dengan cewek. Kata mereka kalau cewek itu susah dipahami juga. Tapi sebenarnya ga juga ah, cewek itu maunya dimengerti, cewek itu pengen cowoknya mudeng apa yang dia mau, tuntutan kepekaan kayak yang di film-film itu.
Kalau cewek lagi ngambek itu apa yang diomongin pasti adalah kebalikan dari apa yang ada di hatinya. Kalau cowoknya saklek plus samin, pasti langsung nangkep mentah-mentah apa yang diomongin ceweknya. Misalnya nih, “Aku mau kita putus!” Lalu karena cowok nangkepnya apa adanya langsung bilang “Oke! Kita putus!” padahal cewek kan ga bermaksud minta putus beneran.
Kenapa cewek ngambekan? Karena pengen lebih disayang dan diperhatikan lagi so jangan ditinggal donk..
Semakin dipikirkan semakin membuatku tak mengerti. Kadang cowok jika punya masalah akan mengurung diri dalam “gua’nya seakan tidak butuh bantuan siapapun. Kadang mereka butuh waktu untuk sendirian. Mereka yang berpikir lebih dewasa dan bisa menyembunyikan perasaannya memilih untuk diam.
Tapi yang kekanak-kanakan selalu menuliskannya di TL facebooknya. Cewek juga begitu. Aku dulu pernah bertanya dalam hati. Apa cowok pernah nangis? Aku baru lihat cowok nangis di film. Setelah itu aku melihat bapakku nangis karena ibuku meninggal, waktu aku sakit di rumah sakit ada cowok yang nangis melihatku kejang karena panas tinggi padahal aku ga kenal dia.
Kadang karena lelah mencari cinta aku pengen seperti cowok yang workaholic yang seakan waktunya habis buat kerja dan sama sekali tidak ada waktu untuk jatuh cinta dan tak pernah patah hati. Tapi aku masih mikir masa depanku. Kalau masih muda dan badan sehat segar bugar masih bisa kerja sendiri ga masalah single itu. Tapi kalau sudah tua berumur sakit-sakitan tanpa keluarga siapa yang akan merawat kita. Kita butuh orang lain, berdua lebih baik daripada seorang diri.
Tapi jika Tuhan mengijinkan kita sendiri dulu untuk sementara waktu nikmati saja :( Seandainya pun sampai masa tua kita tidak ada seorangpun yang datang melamar pasti Tuhan kirim orang lainnya lagi untuk menemani kita. Ah ini hanya tulisan kegalauanku saja. Nothing special, dan kesannya amburadul untuk dipahami. Terima kasih sudah membaca.
0 comments:
Post a Comment