Tak kenal maka Tak sayang
Sibuk nulis ikut lomba blogdetik sampai ga sempat nulis di blog sendiri. Hehe, btw sekarang saya mau nulis lagi ah biar ga ngambek nih Miss Alexa yang langsing :) Sejak menjamurnya komunikasi dunia maya lewat facebook, membuat saya pribadi jadi lebih banyak menghabiskan waktu luang untuk online.
Melalui facebook saya bisa menemukan teman-teman lama saya waktu masih kecil hingga dewasa yang sudah lama tidak terdengar kabarnya. Saya cukup surprised waktu menemukan teman-teman sekolah saya bahkan adik kelas saya yang usianya jauh dibawah saya namun telah menikah dan punya anak. Ada juga yang dulunya penampilannya culun setelah dewasa jadi berubah cakep. Waktu terus berjalan dan tidak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Sekedar say hi pada teman lama membuat keakraban kembali terjalin walau hanya sebatas lewat dumay (=dunia maya).
Pada dasarnya saya pribadi suka sekali punya banyak teman. Selain teman di dunia nyata, saya juga ingin menambah teman melalui dunia maya (facebook). Namun ternyata hal itu tidak semudah yang saya bayangkan. Ada beberapa orang yang tidak terlalu terbuka dalam menjalin pertemanan dengan orang baru. Entah karena mungkin takut atau trauma salah pergaulan. Dan saya menyadari bahwa tidak semua orang bisa cocok dengan saya dan mau berteman dengan sembarang orang.
Dalam mencantumkan data di facebook sebisa mungkin menuliskan data real supaya orang lebih mudah mengenal saya apa adanya. Namun ada juga orang yang tidak suka mempublish data pribadinya di facebook. Ya, itu sih hak masing-masing orang. Demi alasan keamanan, mereka mengunci data profil pribadi mereka untuk orang asing dan hanya yang sudah berteman dengannya lah yang bisa melihat datanya.
Yang paling menjengkelkan saat berkenalan dengan orang baru di facebook adalah ada orang yang mengajukan permintaan pertemanan kepada saya tanpa foto profil dan data yang istilahnya ‘nyelelek’ (=sembarangan) apalagi ga pake nama asli. Contohnya namanya si A, pekerjaan di PT. Maju mundur (bisa maju bisa mundur), kuliah di (UGM) Universitas Golek Morotuwo (=Univ. Cari mertua). Duh, bikin bĂȘte aja kalau nemu yang seperti ini. Selain itu setiap ada permintaan pertemanan masuk kepada saya, saya pasti akan lihat kesukaannya dia. Kalau kesukaannya dia tidak beres dalam arti suka hal-hal porno dan itu dipublish di facebook langsung tidak akan saya terima jadi teman.
Hal ini bukan karena saya membeda-bedakan orang. Tetapi pergaulan yang salah akan membuat kita salah langkah juga. Itulah pentingnya selektif dalam berteman. Namun, sepanjang dia tidak aneh-aneh (neko-neko) saya akan dengan sangat terbuka menerima pertemanan karena saya suka berteman.
Dalam berteman kadang kala kita juga punya motivasi lain. Ada beberapa orang yang mengajukan pertemanan dengan alasan promosi dagangan onlinenya. Tak kenal maka tak sayang, saya agak kurang nyaman dengan hal ini. Saya sempat tersinggung saat dia setelah add pertemanan dengan saya dan to the point mengutarakan maksudnya dalam berkenalan dengan saya dan menawarkan gabung dibisnisnya. Dia bilang, “……Kalau kamu tidak mau diganggu oleh pesanku lagi kamu bisa balas dengan maaf aku tidak berminat."
Ini merupakan kalimat paksaan menurut saya. Dia ingin saya memberi kepastian dengan cepat padahal saya baru saja kenalan via facebook. Selain itu facebook juga sangat membantu dalam mencari jodoh. Walaupun tidak membantu banyak, karena di facebook banyak data yang disamarkan oleh pemiliknya. Jadi mencari jodoh lewat facebook itu rawan penipuan. Kita harus benar-benar jeli dengan keaslian data disana. Itu bisa dilihat dari foto-foto dan kronologi yang ada disana. Jika Anda ingin dikenal baik oleh orang lain, maka timbulkanlah kesan yang baik tentang diri Anda. Selamat menjelajah dunia maya.
0 comments:
Post a Comment