Menjaga Mood di depan Anak-anak
Aku memang belum punya anak sendiri, tapi sehari-hari aku mengajar murid-murid lesku yang masih duduk di bangku SD. Dari apa yang kupelajari dari karakter anak-anak yang kadang ada yang manja, ngambekan, kadang juga bisa begitu ceria dan bersemangat cukup membuatku latihan sabar dan menjaga mood di depan mereka.
Paling susah kalau ngajar anak lagi ngambek, ga mau nulis atau membisu di pojokan, wah itu kadang yang membuatku makin bingung ga tau apa maunya ni anak. Kalau sudah begitu rasanya terbesit pengen cepet selesai aja lesnya. Aku juga pernah hampir nyerah menghadapi anak-anak model begini. Sampai–sampai aku lebih enjoy ngeblog daripada ngajar les. Aku bisa betah duduk berlama-lama di depan komputer mantengi kode script CSS dan HTML, utak utik blog daripada ngajar yang cuma sejam 2 jam aja.
Tapi rasanya untuk berhenti mengajar sangat sulit, karena setiap kali aku ingin berhenti selalu saja ada murid baru yang membuatku tak punya pilihan selain menjalaninya. Ini tantangan buatku. Nah, lalu bagaimana kalau aku yang lagi badmood ngajar, kadang pas capek keceplosan agak bernada tinggi, tapi untungnya selalu ada reminder di hatiku. Oh ya aku sudah mulai emosi, langsung aku netralisir kembali nada suaraku.
Mengajar anak-anak memang butuh kesabaran ekstra. Ini kayak latihan dari Tuhan buatku. Sebelum punya anak sendiri, Tuhan rasanya pengen melatihku sabar ngajar anaknya orang lain. Anak-anak kecil cepat sekali merespon emosi kita. Oleh sebab itu pengendalian diri sangat penting.
0 comments:
Post a Comment