Perempuan Tangguh di Mataku
Aku salut dengan ibu-ibu penjual sayur yang biasa lewat di depan rumahku setiap pagi untuk menjual sayuran segar. Pagi buta, saat semua orang masih tidur, mereka sudah bangun untuk mulai kulakan sayur di pasar induk. Setiap pagi mereka bersemangat bekerja dengan naik sepeda dan keranjang di boncengannya berisi penuh sayuran untuk dijual kembali. Mereka mengayuh sepedanya jarak jauh tak kenal lelah demi mencari sesuap nasi untuk keluarganya di rumah.
Aku penasaran, apakah keuntungannya sehari-hari itu sesuai dengan peluh yang dikeluarkannya ? Mereka adalah perempuan tangguh yang sangat berjasa bagi ibu-ibu rumah tangga yang rumahnya jauh dari pasar.
Setiap pagi mereka berkeliling ke kampung-kampung untuk menjajakan sayurannya. Bisa jadi sayuran itu akan layu jika tak ada yang membeli. Kadang ada orang yang memanggil ibu penjual sayur untuk berhenti, sedangkan dia tak jadi membeli karena mungkin sayur yang dibutuhkannya tidak ada atau bahkan ada yang cuma membeli sebungkus sop-sopan saja yang hanya dihargai Rp.2000,- . Tetapi mereka rela berhenti dan dengan ramah meladeni pembeli. Meskipun demikian, mereka sangat bersyukur sambil mengibas-ngibaskan lembaran uang itu ke seluruh dagangannya dan berkata, “laris-laris”.
Bahkan ada yang dalam keadaan hamil, masih sangat kuat menempuh perjalanan jauh mengayuh sepeda membawa beban di perut dan keranjang sayurnya. Kata ayahku, justru dengan bekerja seperti itu akan memudahkan proses persalinan bayinya kelak.
Wow, super sekali ciptaan Tuhan yang satu ini. Memang benar kalau perempuan itu lebih kuat karena dibentuk dari tulang rusuk lelaki. Terimakasih ibu penjual sayuran, jika tak ada kalian semua mungkin kami yang tinggal jauh dari pasar, tidak bisa memasak dan makan sayur setiap hari.
0 comments:
Post a Comment