Enaknya Mandiri

Jika bukan karena sakit dan harus makan dengan pantangan makan tertentu mungkin saya tidak akan pernah mau belajar memasak sendiri. Karena mau gimana coba, makan di warung makan sembarangan juga lambungku tidak mau terima. Jadi mau tidak mau aku harus masak sendiri supaya aman. Kalau masih ada ibu, tinggal bilang sama ibu dan ibu yang masakin. Tapi berhubung ibuku sudah wafat, maka saya harus mengurus diri sendiri terutama dalam hal makan.

Ada hikmahnya juga, meski aku tidak bisa makan segala macam makanan yang kusuka tapi disini aku bisa belajar mandiri memasak untuk diri sendiri. Entah enak atau ga yang penting bisa makan. Hehe… Kerasa banget susahnya cari makan waktu masih kos di luar kota. Karena disana tidak boleh masak sendiri sedangkan transportasinya cuma “mersi” (mersikil=jalan kaki) jadi mau ga mau ya cari warung yang deket-deket kos an. Kalau tutup ya alamat ga bisa makan. Cuma bisa masak nasi pake magic com sama makan abon. Hiks..Begitu aku sakit, plus ga bisa masak karena dilarang masak sama ibu kos akhirnya pakai jasa cattering. Begitu pulang kampung yah masak sendiri lagi deh. 

credit
Sebagai cewek aku memang harus membekali diriku untuk bisa masak sendiri dan aku mulai merasakan manfaatnya dengan bisa masak sendiri tentu aku tidak perlu bergantung kepada warung makan. Ya memang sih sekarang banyak sekali jasa catering dan warung makan tapi kan boros euy… apalagi kalau sudah berumahtangga dan ga bisa masak? Ga tega aja sama anak dan suami, meskipun banyak cowok yang sudah tidak mempermasalahkan kalau istrinya ga bisa masak gapapa yang penting sayang. Bahkan impianku jika berumahtangga nanti aku tidak mau pakai jasa asisten rumah tangga, lebih baik dikerjakan sendiri selain hemat uang juga lebih bebas kalau mandiri. 

Kebayang deh para ibu yang tergantung dengan kehadiran asisten rumah tangga dan tidak membekali dirinya untuk mandiri begitu ditinggal mudik sama asistennya jadi kalang kabut sendiri. Hal inilah yang membuatku ingin mandiri ya agar tidak bingung kalau tak ada yang membantu. Mungkin ada beberapa orang yang terpaksa memakai jasa asisten rumah tangga karena kesibukannya sebagai wanita karier, ga salah sih. Cuma kalau tetep bisa masak sendiri kan lebih enak ya. Jadi meski ditinggal mudik dan ga ada warung yang buka tetep ga kelaperan. Hal ini bukan bermaksud apa-apa sih, meski ga harus pinter masak kayak koki tapi minimal bisalah sedikit-sedikit hehe…ya buat mengantisipasi aja pas keadaan darurat. 

Hidup di desa tidak seperti hidup di kota, disini kalau ada cewek ga bisa masak selalu saja jadi bahan obrolan. Contohnya dulu ketika aku masih belum bisa masak baru beli makan di warung aja, eh penjualnya sinis banget lho, 

“Kamu kok beli sayur terus apa ga pernah masak? Kenapa? Ga bisa masak ya? Cewek kok ga bisa masak? Bla bla bla…” 

Semakin dicerna semakin menyakitkan kata-kata itu. Kalau diluar kota ga mungkin ada yang tanya seperti itu. Hal yang menekan itu mengubah saya untuk mau mencoba mandiri dan belajar memasak sendiri. Sekarang saya bisa merasakan manfaatnya. Itulah enaknya mandiri.

0 comments:

Post a Comment