Surat Untuk Ibu di Surga
Salam damai sejahtera,
Ibu, meski sejak kecil aku lebih dekat dengan Bapak daripada Ibu namun aku juga sayang padamu. Kadang ketika hatiku sedih, setiap malam engkau hadir dalam mimpiku. Ketika aku letih pulang dari Bible Camp dengan setumpuk baju kotor yang perlu dicuci, malam itu aku bermimpi ibu yang mencucinya untukku sehingga ketika aku mencucinya sendiri berasa bukan aku yang melakukannya.
Ibu dan Susan Kecil |
Satu hal yang paling aku rindukan adalah masakanmu. Tidak ada masakan yang lebih enak daripada masakan ibu. Ibu adalah koki nomor satu di dunia meski tidak pernah ikut kompetisi master chef. Aku menyesal karena dulu ketika aku mulai suka mi instan aku lebih memilih makan mi instan daripada masakan ibu, padahal ibu sudah capek-capek memasaknya untukku. Maafkan aku bu.
Aku suka melihat ibu memakai daster dan memelukku, membangunkanku setiap pagi sebelum berangkat sekolah dengan sebuah ciuman di pipi. Aku merasa ibu seperti Tuhan Yesus yang memakai jubah. Pelukan hangatmu membuatku kuat saat aku sedang sakit. Terkadang aku nakal dan ibu memukulku dengan sapu lidi. Maaf karena aku pernah membenci ibu juga karena ibu ingin meninggalkan bapakku pergi bersama laki-laki lain. Itulah sebabnya aku pernah membuat ibu kesal. Aku sayang pada ibu, juga sayang bapak. Aku tak mau kebahagiaan keluarga kita dirampas oleh orang lain. Ibu, aku sudah memaafkanmu. Aku tidak marah lagi.
Saat engkau sakit aku selalu berdoa untukmu dan ingin melihatmu sehat kembali, penderitaanmu melawan kanker sungguh luar biasa. Aku ingin selalu melihat ibu tersenyum. Setiap ibu melihat rumah yang bagus ibu selalu ingin punya rumah seperti itu. Kini ibu telah punya rumah yang indah di Surga dan tenang bersama Tuhan Yesus.
Anak sulungmu,
Susan
0 comments:
Post a Comment