Budaya Corat Coret Baju

   Ujian Nasional sudah selesai dan para siswa menanti dengan cemas hasil kelulusan mereka. Bila ternyata mereka lulus maka mereka akan mencoret-coret baju seragam sekolahnya sendiri dan juga baju temannya untuk meminta tanda tangan, bukan hanya baju seragam yang dicoret tapi wajah kadang juga ikut diwarnai lalu mereka akan turun ke jalan dengan naik motor dan membunyikan motornya dengan keras sambil berparade mengelilingi kota. Mereka melakukannya untuk menunjukkan kebahagiaan karena lulus SMU. 

    Hal itu terjadi hingga saat ini. Dengan melakukannya maka mereja akan merasa bangga dan menjadi budaya atau tren remaja saat ini. Bagaimana dengan nilainya, apa iya nilai yang didapat memuaskan? Bagi mereka nilai mungkin bukan masalah yang penting lulus. 

    Kalau dipikir masih banyak orang yang membutuhkan seragam sekolah daripada dicorat-coret begitu kan lebih baik kalau diberikan kepada yang membutuhkan jika sudah tidak dipakai lagi. Dengan begitu seragam tidak rusak dan bermanfaat untuk orang lain. Mari sebagai orangtua dan juga guru alangkah lebih baik jika hal ini disosialisasikan kepada anak-anak dan para murid agar mereka tidak mencoret-coret baju seragamnya sendiri bila lulus sekolah. 

    Sebernarnya boleh-boleh saja meluapkan kebahagiaan karena lulus dari sekolah, namun alangkah lebih baik lagi jika cara yang dilakukan untuk meluapkannya dengan hal yang positif. Contohnya dengan melakukan aksi sosial, mengumpulkan seragam sekolah yang tidak terpakai itu untuk disumbangkan ke panti asuhan atau anak yang membutuhkan. Bukankah hal itu lebih bermanfaat ?

0 comments:

Post a Comment