Jus Buah buat Bapakku
Bapakku sudah lanjut usia, giginya tinggal dua. Kadang yang namanya nafsu makan lansia itu berubah-ubah, kadang ada masa dimana bapak ga doyan makan. Jika sudah begitu daya tahan tubuhnya akan jadi lemah dan mudah terserang flu. Itu ditandai dengan bersin berulangkali.
Kalau bapakku tiba-tiba bersin sampai 4-5 kali alamat ga doyan makan dan flu lagi flu lagi. Kalau udah begini aku yang cemas. Untuk menambah kebugarannya, setiap kali aku bersepeda keluar rumah bersama beliau, kami selalu mampir di penjual jus buah pinggir jalan.
Bapakku suka sekali minum jus alpukat atau jus jambu merah untuk menambah trombosit. Kemarin pernah nyoba jus buah naga dan apel tapi katanya lebih enak alpukat. Ya mungkin karena penjualnya masih amatiran. Masa buah sama airnya banyakan airnya.
Aku selalu bilang pada bapak, kalau minum jus itu jangan dicampur gula, tapi beliau ga suka kalau ga manis, hambar rasanya coba aja pake juicer pasti rasanya buah asli tanpa gula tambahan hehe.
Ya beginilah kesukaan bapakku, duduk di pinggir jalan sambil meminum jusnya. Aku senang sekali jika bapakku menghabiskan jusnya. Setiap kali aku membelikannya jus, pas di sruputan pertama bapakku selalu kutanya, “How?”
“It’s Delicious or So sweet “ sahutnya.
Kalau pas ga enak bapakku bilang, “not so good” lalu dia tanya lagi, What price is it?”
Kalau aku bilang “Four thousand” bapak diam aja, tapi kalau aku bilang “Eight thousand” pasti bapakku bilang “more expensive” sambil geleng-geleng kepala "Wes ojo dibaleni meneh." Haha.. dasar peritungan sekali bapakku ini.
Hehe, ya ngobrol dengan bahasa inggris singkat selalu kulakukan saat bicara soal harga di jalan.kebiasaan sejak dulu. Hehe
0 comments:
Post a Comment