Pengalaman ke Dokter Gigi

   “Bagaimana bisa kamu makan tanpa aku?” Pernah denger iklan ini? Ada ilustrasi sebuah gigi palsu yang sedang bicara begitu pada seorang kakek. 

    Bicara masalah gigi. Gigi itu kadang-kadang aja keliatan kalau diperlihatkan :D tapi berperan sangat penting dalam aktivitas makan. Coba bayangkan kalau kamu makan tanpa gigi? Pasti ditelen aja tuh makanan dan efek sampingnya pencernaan jadi terganggu. 

   Dulu aku suka banget makan coklat, tepatnya biscuit coklat. Karena aku ni sering laper jadi kupikir milih cemilan yang mengenyangkan aja. Pilihanku jatuh kepada biscuit coklat itu. Kalau aku beli biskuit coklat di supermaket bisa langsung buat sebulan. Waktu diopname di rumah sakit sangunya juga biskuit coklat. Kemana pun aku pergi di tasku selalu ada biskuit coklat.

   Mungkin karena kebanyakan akibatnya gigiku yang bawah jadi berlubang dan harus ditambal. Seumur-umur baru kali ini punya masalah dengan gigi. Karena aku berobatnya pake jamkesda so, aku coba ke dokter gigi di puskesmas. Ternyata sampai disana, aku dioper ke puskesmas lain yang lokasinya lumayan jauh dari rumahku. Sekitar 3 km dan ada di daerah pedesaan. 

   Ya namanya aja gratis jadi perlu sedikit berjuang untuk mendapatkan pelayanan tambal gigi. Aku berangkat dari rumah pagi berboncengan naik sepeda sekitar 3 km ke puskesmas tersebut demi nambal gigiku. Lumayan capek juga, tapi itung-itung olahraga. Aku sempat berhenti 2x karena capek. 

   Untungnya sampai disana masih sepi. Hanya ada 3 pasien yang antri dan ketika tiba giliranku untuk ditambal, aku masuk dan diperiksa oleh bu dokter. Aku disuruh kumur dulu sebelum ditambal. Ga lama proses penambalannya. Pertama ditambal rasanya emang aneh kayak ada gesekan gitu di antara gigi atas dan bawah. Tapi kata dokternya itu gapapa, ntar lama kelamaan bisa normal sendiri. 

   Ya, setelah selesai ditambal aku pulang dengan naik sepeda 3 km lagi. Sejak saat itu aku ga mau makan coklat lagi. Capek di gigi, capek di kaki karena musti harus menempuh 6 km (pp) naik sepeda.

0 comments:

Post a Comment